Selasa, 08 November 2011

SUKI; Chapter 4

Yo Apa kabar? Ini update Chapter 4 yang baru kuselesain jam segini *nunjuk jam*
Mungkin agak GAJE banget, chapter 4 kisah tentang ball room, maaf kalo lagi ga mood ya guys :)
MEITANTEI CONAN MILIK AOYAMA GOSHO
FIC ini asli dibuat oleh Miss Story.
Miss? Ya saya CW lo B) tapi lain kali cowok --> GUBRAK!
BTW, udah gasabar nanti mau J-Fest! ayo, para Japanesse, ke J-Fest di Jakarta yok! *beli tiket pesawat*
LAngsung aja men, cabut 


*GAJE*







Chapter 4

“APA? Kudo tidak akan pergi bersamamu?” Heiji kaget. Sonoko juga berkata berbarengan. Ran mengangguk. Heiji tertawa.
“Tentang cewek itu, kan? Cewek itu sudah punya pacar. Itu yang dikatakan Kudo padaku. Tapi… temanya triangle pair…” Heiji ragu-ragu. Benar saja! Dua cowok ber-tuxedo dan satu cewek dengan anggunnya turun dari mobil limusin. Kedua laki-laki yang mirip, serupa, apalah. Mereka menggandeng hormat perempuan yang diapit. Ran hanya menarik napas lelah. Tidak disangka, Shinichi menyapanya!
“Raaan!” dia melepaskan pegangan Av. Kaito tersenyum, menggiring Av berdua dengannya.
“Shinichi, kau datang.”
“PERHATIAN. Aku Sonoko, yang menggelar ini karena hampir Valentine. Nah, Silahkan BERDANSA!”
Shinichi diam. Ran berbinar-binar melihatnya.
“Boleh aku minta tanganmu nona?” Tanya pemuda tak dikenal pada Ran. Ran tadinya ingin menolak, tapi dia menerima. Nun jauh disana, Av berbisik.
“Kaito, bagaimana kalau Shinchi ikut berdansa bersaama kita?” Tanya Av. Kaito agak cemburu. “Ayolah, persaingan sehat.” Av mengedipkan matanya tertawa. Lalu Av, menghampiri Shinichi, berlagak Romeo pada Juliet (Jelas kebalik) Shinichi menutup matanya, mendekat ke Av. Untung saja,  Ran tidak lihat.
“HEI!” bentak Kaito. Shinichi nyengir. Hubungan mereka ‘boleh-tapi-saling-merebutkan’ Lalu mereka berdansa bertiga. Ran pedih melihat ini. Dia menunduk. Musik mengalun merdu. Mereka saling tersenyum. Kaito tampak melirik sebal ke Shinichi sekali-sekali. Saat sudah lama berdansa bertiga (nggak tahu gimana) Sonoko dipanggung.
“Daannn… pemenang COUPLE Triangle adalah… nona ditengah…!” Soonoko berteriak riuh. Semua melihat mereka. “Dipersilahkan mengecup!” dan lampu padam. Mereka berbisik-bisik. Bagaimana caranya? Av menjatuhkan diri ke belakang, Shinichi menangkapnya, tentu dan Kaito juga.
“Aku duluan kudo,” desis Kaito. Lalu Kaito perlahan mendekat… dan keduanya bertemu lagi. Sensasi yang menyenangkan. Menggairahkan, boleh ditambah. Av ingin lagi, lagi, lagi dan lagi. Shinichi hanya tersenyum menang. Kaito melepasnya. Shinichi mendekat. ia tidak kuasa melihatnya… dan bertemulah lagi kedua itu. Ciuman Shinichi tidak menuntut, seadanya, polos.  Cukup lama, kecuali kalau Kaito tidak menghantam Shinichi dengan kepalannya mungkin masih lama. Ran baru sadar Shinichi. Dia mendekati Shinichi.
“Kudo…,” Heiji menyeret Shinichi.  “Kau baru saja berciuman dengan gadis itu, yang dibaginya bersama orang yang mirip kamu?” Shinichi mengangkat bahu. Dia tersenyum polos. Heiji geleng-geleng kepala.



“Shinichi…” Ran menatap mata Shinichi. “Maukah kau jadi pacarku?” Tanya Ran, dia tersenyum kecut, berharap Shinichi menerimanya. Shinichi terdiam.
“Maaf Ran, ada orang yang kusukai,” balas Shinichi. Ran berkaca-kaca melihat Shinichi. Dia melihat ke arah Kaito dan Av yang sedang main gelitikan, menunggu shinichi.
“Apakah… kamu suka dia?” Ran menunjuk Av. Shinichi terkesiap. Dia hanya mengangkat bahu.
“Entahlah  Ran, cobalah. Ada orang lain. Tapi semejak ada Av, aku jadi tidak suka perempuan yang keibuan, suka membantu dan manis seperti itulah,” cerita Shinichi. “Jaa Mouri-san”




Kaito melirik Av yang tersenyum memandangnya. Dia menarik napas. Lalu melihat Shinichi yang melambai. Av tiba-tiba merasa dingin.
“Dingin…” rutuknya, sambil meihat ke langit. Shinichi menyodorkan jaket.
“Pakai saja,” katanya lembut. Av tersenyum. Kaito menjulurkan lidah.
“Av, aku pelukin sambil jalan ya, kan hangat?” Kaito punya seribu akal. Shinichi hanya tersenyum. Dia kan butuh Av, yang entah kenapa membuatnya berdebar-debar, untuk mengembalikan dia jadi Conan, karena penawar APTX4869 jenis SWXE4709 buatan Ai. Ai memang minum penawar, tapi dia meminum penawar 24 jam. Shinichi merasa pegangan tangannya menguat. Av memegang tangannya. Dia menatap Av.
“Apaan tuh, meratiin Av? Av kan pacarku wekkk,” Kaito menjulurkan lidah.
“Sudah, Kaito. Kita, kan tahu alasan kenapa Shinichi melakukan ini. Iya kan, Shinichi?”
 Iya kan Shinichi… an Shinichi… shinichi… inichi… chi… hi… ii…
BRUK
“SHINICHI!!!!”

2 komentar: