Senin, 05 Desember 2011

Omake Suki 2


OMAKE

Author : Hoho… Kaito dan Av bermain baik, ya ^^ b
Av : Ini kamu sih! Nulisnya nggak nggak -_-
Kaito : Untung ini nggak ada adegan yg gimana2
Author : Oh, mau kumasukin?
Av : Mukul Author
Av : Yah sekarang gimana, males nih. Omake nya GAJE banget si.
Shinichi : Yah… dicuekin
Av : maaf ya, Shinichi
Shinichi : Oh nggak papa kok
lovey dovey
Kaito : -__- Av kamu cintanya ama siapa sih!
Av : Lho, didunia beneran kita pacaran? #kaget
Kaito : ->- pengkhianatan
Av : Maaf Kaito…
Shinichi : -^- b Akting yang bagus
Av : Lho? Lho?
Author : Nah, kita main TOD ya… idenya nanti saya kumpulkan ^^ b awal-awal Omake gaje ini harus ada masukannya… ohkeh?
Semuanya : Haee…

Minggu, 04 Desember 2011

Just Start Something New

Balik lagi :D~ -_-""
Author gaje Con x Ai :) Semoga senang ye! Tapi aku masih dukung Kaito x Av! Ganbare... ganbare!!




----------------------------------------------------------------------------



Just Start Something New.
  Chapter 1 : Be my girlfriend

     It can’t be help.” Conan berkata pada dirinya sendiri. Ai yang mengetik hanya menanggapi dengan ‘huh’ seperti biasa. Conan yang merasa tidak diperhatikanpun mengguncang tubuh Ai.
     “Sudah! Jangan membuat penawar itu lagi,” ucap Conan. “Aku akan hidup sebagai Conan. Yang bersama Ai Haibara.”
     3. 2. 1. Ai tertawa. Terbahak-bahak.
     “Oh, sudah menyerah rupanya? Tidak sepertimu yang biasanya itu,” katanya sinis.  Tapi Conan begitu serius, sehingga pipi Ai menjadi memerah.
     “Conan akan bersama Ai Haibara, menikah dan begitulah , kehidupannya.” Conan lalu mengambil keputusan. Ai hanya memutar matanya. Dia menarik napas.
     “Jadi, aku jadi pacarmu, gitu?” tanyanya dengan muka berbahaya. Tapi Conan tidak menatapnya, jadi tidak tahu.
     “Onegai.” Ucapnya, nadanya terdengar--- atau tersirat nada sedih. Ai merasa kasihan mengangguk.
    “Yay! Arigatou, Ai!”
     “Tapi kau harus nembak dulu!” Seru Ai, dia tersenyum menyeramkan. Conan mengangguk, tidak peduli apa yang dikatakan Ai.

                 
      Ran, kau sahabatku, kan? Conan mengirimkan itu ke nomer ponsel Ran. Ran menjawabnya.
     Iya, kan? Conan menerimanya. Dia menggumam pelan.
     Tidak lebih, bukan? Maksudku, yang kejadian di London… maafkan aku, Ran. Aku ingin cerita tentang seorang cewek. Conan bergetar saat mengirimkannya. Dan, sudah dia duga, SMS itu tidak dibalas. Dia menghela napas. Esoknya, dia berangkat sekolah lebih pagi. Ran sampai heran. Conan ternyata menjemput Ai.
     “Hakase, permisi. Haibara ada?” Tanya Conan ekstra sopan.
     “Shinichi-k..”
     “Panggil aku Conan.” Ucap Conan, tersenyum biasa. Hakase mengangguk, memanggil Ai.



Conan sudah sangat dekat dengan Ai hingga memanggilnya dengan nama depannya. Itu membuat Mitsuhiko iri, dan makin gencar mengincar Ai. Hingga sekarang, mereka kelas 1 SMP. Conan memutuskan untuk melepas kacamatanya, Ai juga, memutuskan untuk melepas ‘Haibara Ai’nya dan menjadi Shiho, walaupun namanya tetap Ai Haibara. Ran saat Conan kelas 6 SD sedang pergi. Dia pergi untuk kuliah di part of other Japan. Saat pagi-pagi, Conan memutuskan sesuatu.
“Ai, maukah kau jadi pacarku? Shiho, maukah kau jadi pacaarku?” Pinta Conan/Shinichi. Ai terkejut, dan menelan ludah. Dia mengangguk mengiakan. Dan mereka berjalan sambil memegang tangan masing-masing yang sukses membuat Mitsuhiko dan Ayumi iri.
“Conan-kun, ayo bersamaku.”
“Haibara, maukah kau ke kantin?”
“Maaf, tapi  kami sudah pacaran…” ucap mereka berdua. Ayumi juga kaget Conan makin mirip Shinichi dan Mitsuhiko menyadari Ai lebih ‘dewasa’. Sepulang sekolah, Ai segera ke rumah Conan untuk bantu-bantu. Memang, ada Eri yang membantu Kogoro, tetapi Ai tetap membantu. Kogoro sudah sangat sayang pada Ai. Sampai suatu hari, saat Conan pulang, Ran terkejut mengira itu Shinichi, memukul Conan.
“Cukup, Ran nee-chan! Ini  aku!” Seru Conan. Dibelakang Conan, Ai tersenyum lembut.
“Halo, Mouri-san.” Ucap Ai sopan. Ran terpana, seperti melihat Shinichi dengan perempuan lain. Ran meminta maaf pada Ai.
“Jadi,” goda Ran. “Pacarmu?”
“Iya,” jawab mereka. GUBRAK! Ran mengira, mereka akan menyangkal, tetapi ternyata malah ngaku! Ran menelan ludah sweatdrop, tapi akhirnya mereka pergi. Ai merangkul Conan, dan hati Ran perih. Seperti melihat.. Shinichi dan perempuan lain. Tapi dia hanya menelan ludah.
“Kudo, rasanya… “ Ai menghentikan kata-katanya. Dia menatap kebelakang dan melihat ekspresi Ran. Tetapi Conan dengan cepat mengecup dahinya.
“Kudo-kun!”
Ran tidak mampu menahan air matanya.
“Ganbatte ne, Conan-kun, Ai-chan.”

Only With You


“Cepat!” Shuichi  menelan ludah. Mereka terkurung dan sebentar lagi organisasi hitam akan datang. Mereka terkurung didalam ruang wine. Mereka? Conan dan Ai, tentu saja. Secepat kilat Ai mengambil alcohol dan meminumkanya pada Conan dan diri mereka sendiri tanpa pikir panjang. Dan tubuh mereka mulai merasakan sakit, dan pusing. Kemudian… dia



Shiho terbangun, hari sudah pagi. Dia menyadari pasti dia semalaman dengan Shinichi. APA? Semaleman!? Dia melihat kebawah, dan dia melihat muka Shinichi yang tertidur sambil memeluknya. Kenceng, lagi. Shiho berusaha melepaskan tapi tidak bisa. Lalu dia melihat Shiinichi membuka matanya dan berteriak.
“AAA….”


Shiho segera mencari baju seadanya. Shinichi melongo, melihat tubuh Shiho yang asli. Tepatnya, yang tidak memakai apapun saat itu.
“Mi…yano…” dia ternganga.
“Hentikan pikiranmu itu. Betapa confidentnya dirimu. Kau sendiri tidak memakai apapun, lho?” Shiho berkata sinis, melirik Shinichi. Shinichi sadar dan melihat kebawah. Mukanya memerah. Shiho menyambar baju Ai untuk menutupi dadanya dan bagian bawahnya. Shinichi mengambil baju Conan untuk menutupi bagian bawahnya. Tapi kemudian Shiho melihat kemeja, dan dia menyambarnya, dan dia memakainya, dia juga memakaikan itu pada Shinichi. Wajah Shinichi terasa terbakar ketika Shiho mengancingkannya. BRAK! Pintu dibuka. Muncullah Heiji. Dia ternganga. Shiho yang pahannya dibiarkan begitu saja (Kemejanya cukup panjang) dan Shinichi.
“Kudo…dan dia… kalian…” dia melihat sofa dan dia mengerti. Wajahnya merah padam.
“Itu… Hattori, tadi kita mabuk tapi kenapa efeknya lama aku tidak tahu…” Shinichi panik.
“Ambilkan baju!” bentak Shiho. “Kau kira aku senang, hah, tidak memakai apapun hanya selembar kemeja!?!!” Heiji lalu menyerahkan bungkusan.
“Ini mungkin membantu. Kain sih…”



“Sialan kau Kudo!” Shuichi melotot. “Kau meniduri Miyano!’ Shinichi hanya nyengir tidak beralasan. Dia masih ingat tadi malam, sedikit. Shiho hanya meniup tehnya. Heiji pasrah. Untuk tidak ada Ran.
“Dengar,” ketika Shinichi dan Shuichi, dan Heiji mulai ribut. “Kami cuma melakukan itu dengan tidak sadar. Aku juga tidak tahu komponen apa yang ada di wine itu sehingga kita bisa lama efeknya. Oke, oke. Kecuali aku… mempunyai anak.”





Dua garis terpampang di benda kecil itu. Shiho menelan ludah. Dia memaki dalam hati. Dia keluar dari toilet, melihat Shuichi, Professor, Heiji dan Shinichi menunggu.
“Positif,” bisiknya tercekat.
“Wah, Kudo. Hebat betul kau. Dalam semalam bisa langsung?” goda Shuichi. Heiji menatap Shinichi. Shinichi menelan ludah.
“Bercanda, Kudo, bercanda!” tawa Shiho. Dia memukulkan tangannya ke meja. “Bercanda.  Tidak, hasilnya negatif, tenang saja. .” Shiho mengangkat bahu, duduk membaca majalah fashion.
“Kau…”



Shiho masih meneliti, sambil dia meneliti dia sekolah di sekolah Kudo. Professor tidak terima karena Shinichi dan Shiho tidak menikah saja.  Shiho mendecak dan Shinichi menyetujuinya. At least , itulah yang bisa dia lakukan sekarang. Ran tiba-tiba sudah datang, dia melihat Shinichi berjalan bersama Shiho. Hatinya beku.
“Pagi… Shinichi… dan..?” dia menaikkan alisnya.
“Shiho Miyano. Salam kenal.”



“Wee… Kudo! Sama siapa tuh? Pacar ya!?” semuanya ribut.
“Nggak kok, yakan, Shiho?” Shinichi tertawa palsu. Tapi dia tertawa juga.
“Ne, matta ne, Kud..aw! Shinichi…” Shiho hormat dan berjalan.
“Eng? Kau mau kemana?” Tanya Sonoko.
“Universitas,” katanya singkat, lalu segera berlalu. Kelas mematung.
APA!?







Shinichi tidak kuat lagi. Dia sudah ditembak di lengannya. Gin didepan, ngos-ngosan karena sudah ada banyak tembakan yang mengenainya. Gin memimpin posisi. Dia lalu mulai ingin menembak.
DOR!
Shinichi pasrah. Menutup matanya. Tetapi, dia tidak merasa sakit. Mungkinkah dia sudah dialam baka? Dia membuka mata. Seorang gadis tinggi, rambut coklat, berdiri di depanya dengan darah bercucuran dari dadanya.
“Kudo aku…mencintaimu…” ucap perempuan itu. Gin tertawa puas.
“Sherry…” dia tertawa, dan lalu dia ambruk. Shinichi mencoba menahan,  dan dia berteriak.
“HAIBARA….!”




Shinichi membuka mata. Dia merasakan sakit. Dia melihat Ran. Matanya mendelik mencoba meningat. Dia teringat Shiho. Dia segera bangun.
“Shinichi, DAIJOBU?” Ran panik melihat raut wajah Shinichi. Shinichi menepis tangan Ran yang berusaha menahannya. Dia berdiri, melihat muka Shuichi.
“Haiba.. maksudku Miyano!! Dimana dia?!” Shinichi hampir sangat panik. Dia mendobrak pintu dan melihat Shiho yang terdiam. Shinichi duduk di sampingnya, berkali-kali mengucapkan kata ‘maaf’ ‘Tetaplah bersamaku’ 
“Cinta itu kejam,”  komentarnya. “Dia—Kudo sepertinya… dan Miyano.” Shuichi tersenyum. Ran mendengarnya.

Shiho terbangun.  Dia menguap, dan melihat Shinichi.
“Kudo-kun,” ucapnya pelan, senyum tersungging dibibirnya. Dia mengusap rambut Shinichi dan Shinichi terbangun, dia langsung memeluk Shiho dan Shiho terhempas ke tempat tidur rumah sakit.
“Haibara… maafkan aku…” ucap Shinichi. Dia menunduk sedih. Shiho tersenyum.
“Tidak apa… Kudo…”
“Haibara… katanya kau mencintaiku…” ucap Shinichi. Shiho terdiam. Dia lalu mulai menunduk.
“Ya… tapi kau dengan Mouri-san… lebih baik aku mati.” Katanya. Shinichi terdiam. Dia menatap mata Shiho.





“Shiho Miyano, salam kenal.” Senyum Shiho.
“Oke, Miyano. Duduk di samping Kudo.” Sensei menunjukan. Sonoko menyambut Shiho dengan tidak senang, saat istirahat.
“Kuperingatkan kau, dia itu istri Kudo!” Sonoko melotot. Sedangkan Ran hanya menunduk dan memerah. Dia menggeleng pelan.
“Dia bukan suamiku!”
“Dia bukan istriku!”
“Tapi Kudo, dengan membawa gadis cantik ini tentunya kalian sahabat?”  Endou tertawa.  Shiho tersenyum ramah.
“Shinichi dan aku…”
“Tunggu,” Sonoko memotong pernyataan Shiho. “Kalian saling memanggil nama depan?”  Shinichi mengangguk.
“Iya.” Shinichi lalu bercanda dengan Shiho dan sibuk membicarakan Sherlock Holmes. Mereka berdua sangat klop.
“Shinichi, ayo pulang bersama,” ajak Ran yang rindu Shinichi. Shinichi menolak halus.
“Kau kan bosan aku bicara tentang Holmes. Lihat, Shiho tidak! Dia malah ikut mendiskusikannya! Aku senang sekali dengan dia!” ungkap Shinichi blak-blakan. Ran seperti tertusuk mendengarnya. “Dia sahabatku!” tambahnya, sehingga hati Ran sedikit melega. 





Ran dan Shinichi, juga Heiji dan Kazuha sedang double date. Ran memintanya dengan malu-malu. Ketika sedang membeli minuman, Shinchi tanpa sengaja melihat Shiho yang diganggu oleh segerombol laki-laki iseng. Heiji dan Shinichi segera menolongnya.
“Shiho! Daijobu desuka?” Tanya Shinichi ketika gerombolan itu telah pergi. Shiho napasnya berburu, dan dia menenangkan diri.
“Daijobu desu. Terima kasih Hattori-kun, Shinichi. “ Dia menundukkan kepalanya.  “Sana, pergi dengan Mouri-san.”
Shinchi kesal hatinya dibilang begitu. Dia menarik tangan Shiho ke sebuah taman, dan hujan turun dengan derasnya. Heiji yang mengikuti mereka berdua tercengang.
“Bagiku, kaulah yang terpenting.” Shinichi maju dan meraih tangannya, memegang muka Shiho. Heiji terpana akan apa yang baru saja terjadi di depannya Dia melihat samar-samar. Dia tidak peduli angin hujan yang menerpanya. Shinichi mencium Shiho! Shiho tidak percaya. Dia mengerjapkan matanya. Shinichi melepaskan Shiho.
“Shiho… aku akan melindungimu!” serunya, memeluk Shiho. “Gin sudah mati. Walaupun Vermouth belum. Aku menyayangimu…” Shiho menangis dipundak Shinichi. Hujan terus membasahinya. Mereka melihat Heiji yang melongo.
“Kalian…habis ngapain?’
Shiho dan Shinichi saling menatap, dan tertawa bersama.
“Memang kenapa?” Tanya mereka jahil.

Haha... berakhirlah fiction gaje ini. Mohon jangan disalahkan Authornya #ditimpuk :D


Suki; Chapter 21

Chapter 21 
Chapter 21

flashback
Kudapati diriku lagi. Aku menatap cincin yang dibelikan Kaito tersayang. Aku, Av. Aku turut kasihan pada Shinichi, tapi mau bagaimana lagi.  Sekarang siang. Tapi sepertinya hubunganku dengan Kaito sudah remuk. Kini, dia memutuskanku.  Baru tadi Aku tidak tahu apa yang terjadi. Perlahan, air mata menetes. Dan ada seseorang yang memelukku dari belakang.
“Shinichi?” Tanyaku tidak percaya. Dia memajukan bibirnya untuk bertemu dengan bibirku, aku menghindar tapi sudah terlanjur. Aku… menutup mataku. Aku membalasnya. Ciumannya sangat lembut. Dia sudah mulai mendorongku ke tempat tidur. Oi, oi. Aku menutup mataku, aku tidak peduli lagi akan tangannya yang sudah memegang manapun. Aku merasakan kehangatannya. Aku tidak tahu. Ini seperti bukan Shinichi.
“Kaito?” bisikku tertahan. Orang itu….
“Kau tahu itu aku?” Tanya Kaito tidak kalah terkejut. “Haha… selamat ulang tahun sayang.” Orang itu lalu mencium bibirku dengan agresif lagi. Ini… ulang tahunku? Aku tidak menyadarinya.
“Kaito? Ini kau? “ Aku kehilangan kata-kata. Orang itu tersenyum, dan dia mengacak rambutnya. Ya, ini Kaito. Dia sudah membuka kaosnya dan itu membuatku takut. Aku tidak mau melangkah lebih jauh, kuyakin. Tapi dia sudah membuka kaosnya dan dia tersenyum innocent padaku. Aku mengelus dadanya dengan anggun, dan dia sudah tidur diatasku.
“Selamat ulang tahun…” dia menciumku, dan menjulurkan lidahnya pada mulutku dan kuputuskan untuk menyenanginya karena aku tidak bisa bercinta dengannya untuk sekarang.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Woho... apa kabar semua? Yeah, moga baik-baik aja. BTW, tentang kejadian Kaito x Aoko, aku tidak mengarah ke yang tidak-tidak kok ^^ V beneran deh. Tapi, kan tergantung emosi pembaca nyeh... yakn?
Av : ....
Kaito : Ini parah banget deh
Av : ^///^ aku emang nggak mau 'gitu' sama Kaito
Aku : Maaf ya sekalian... jadi horny deh
Shinichi : Aku diikutin... sampe-sampe ...
Kaito : Av...  jadi kau nggak mau tidur denganku?
Av : Mau sih... tapikan malu
Kaito : *membekap mulutnya dengan mulutnya sendiri*
*Kaito dan Av langsung mesra-mesraan, sampe perlu disensor*

Aku : ^^ b GAJE!

Kamis, 01 Desember 2011

Author Note

Aku tahu ini emang nggak penting tapi aku mentok bikin cerita TT^TT jangan nyalahin ya~

aku nggak tahu lagi harus bikin av x kaito av x shin ai x con shiho x shin

itu membingungkan @_@ sama aku juga gabisa bikin cerita romantis...


favourite pair: semuanya!

Tapi paling suka chapter first love av x nuki <3 Bagus kan kalo mereka bareng -_- V Hehe.. mohon maklum,,,